Minggu, 06 Mei 2012

Fatwa Rindu

Setiap mengingatmu aku lupa segalanya..
Sejak lama,Cinta di kuasai oleh lupa hanya dengan rindu ikhtiarku mengingatmu.
Jika seluruh jiwa ragaku berisi kamu, mengapa justru kamu tak bersamaku?
Aku tak perlu jadi seluruh semestamu, cukup pojokan kecil favoritmu.
Di sebabkan oleh Cinta, Rindu menjadi bukan apa-apa.
Di sebabkan oleh Cinta, Aku menjadi bukan apa-apa.

Haruskah dalam rahasia, kita menjalin cinta?
Haruskah memahami setiap kata-katamu, agar tak lenyap cinta dari rindu?
Haruskah menyangkal kerinduan, agar tak kekal kesunyian?
Haruskah Cinta memilih hanya satu arah, agar kita tidak perih dan akhirnya menyerah?
Haruskah aku dan kau saling menyakiti, hanya agar tahu hati kita masih saling memiliki.?
Haruskah lebih dulu terluka, agar Rindu diakui sebagai Cinta?
Haruskah aku menjadi segalanya, agar Cinta ini kau terima.?

Jumat, 30 Maret 2012

Maaf, Aku Mabuk Beb...

Kecuplah jemari tanganku dan rasakan sisa aroma tembakau yg terbakar.
Lumatlah bibirku hingga ke lidah dan nikmati aroma bir plethok yang bercampur liur
Hisapalah desahan di setiap nafasku, ada sisa sedikit alkohol yang sudah menguap.
Bedalah isi kepalaku, dan kau lihat serpihan pikiran jorok yang mampir di telinganmu dengan bisikan binatang.
Kekasihmu yang kau bilang unyu ini ternyata preman pasar!

Heeyyy..tapi juga jangan menjadi pelupa.
Caraku mencintaimu sangat wanita
Memberi sayang hingga membabi buta.
Ketika tertusuk langsung terluka
Mengerang dan menangis dengan murka.

HA...HA..HA...!!
Ya...aku tertawa keras..
dengan tangisan deras...

ter-Gemilang...

Kamu membenciku selama ini, ternyata aku mengendap di hatimu sedalam ini...
Diam dan makian, Bahasa kemarahan terbesarmu....
Dari banyak kebahagianmu yang kamu miliki, bisakah aku menjadi satu didalamnya...
Ada saatnya kesedihanku menjadi kesenanganmu waktu kita tidak sejalan...
Kita semua punya perasaan. kadang kita suka lupa atau pura-pura lupa kalau orang lain juga punya perasaan..
Kita pernah bertatapan...
Saling memberi harapan...
Kita juga pernah berangkulan, untuk sebuah perpisahan...
Setelah hati yang terakhir yang kau injak...
Akulah tulang rusukmu yang kau rusak...
Jika kau lupa rasanya perih. Sayat tanganmu dan taburi garam diatasnya..
Tak ada bedanya dengan hati ini...
Aku sadar telah jatuh cinta saat kudapati hatiku telah keluar darah dan tak kupedulikan rasa sakitnya..
Mencintaimu adalah kebebasanku memilih yang terpahit...
Jika mencintaimu adalah dosa, kamu adalah alasan mengapa aku tak memilih surga... 

Kamis, 06 Oktober 2011

ABORSI Is Not SOLUSI

Hi Mommy...
Aku memang hanya 3/4 inci doank panjangnya,
Tp aku sudah punya seluruh organ tubuh.
Setiapa kali aku mendengarnya, saya pasti menggoyangkan tangan dan kakiku.
Suara detak jantungku adalah lagu kesukaanku.

Month Two.

Mommy,
Hari ini saya mengisap jari saya
bila kamu bisa melihat saya
Ibu pasti tahu kalo aku adalah bayimu.
Saya memang belum cukup besar unatuk hidup di luar.
Betapa nyaman dan hangat di dalam sini , Ibu.

Month Three

Taukah kamu ibu...??
Saya anak laki-laki
Saya harap ibu bahagia karenanya.
Saya selalu berharap ibu selalu bahagia.
Karena bila ibu bersedih,
Aku pun ikut sedih.

Dan saya pun ikut menangis meskipun ibu tidak bisa mendengarnya.

Month Four.

Mommy,
Rambutku mulai tumbuh,
Memang masih pendek dan halus tapi akan tumbuh banyak sekali.
Saya telah berlatih lama sekali.
Sehingga say bisa menengok dan melipat dan merenggangkan kaki dan tangan saya.
Saya menjadi ahli dalam dua hal itu.

Month Five.

Saya bisa mendengar dokter itu lagi,
Saya tidak suka dia,
Dia sangat tidak berperasaan.
Sesuatu datang mengancam rumahku.
Dokter itu bialng itu jarum.
Mommy apa itu??? TOLONG, AKU TERBAKAR..!!
TOLONG HENTIKAN DIA..!!
AKU TIDAK BISA MELAWANYA..!!
Mommy..!! TOLONG..!!

Month Six.

Mommy,
Aku baik-baik saja
Aku sudah bersama TUHAN, DIA MEMEGANG TANGANKU.
Dan dia telah memberitahuku apa itu aborsi,
Mengapa kamu tidak menginginkan aku, Mommy?

Every abortion is just....

Satu jantung LAGI yg berhenti berdetak,
Dua mata yang tidak dapat lagi melihat dunia,
Dua tangan lagi yang tidak AKAN pernah memegang,
Dua kaki LAGI yang tidak akan pernah bisa berjalan dan berlari.
Satu mulut LAGI yang tidak akan pernah bisa berbicara


Rabu, 10 Agustus 2011

Sajak SuperGalau

Bau tanah tertimpa hujan, menyeruak ke dalam ruang kamarku Tanpa mengendap.                                     
Di langitmu ada purnama, dilangit-langitku ada senyumu.
Adalah air mata, rasa yang tak mampu mendustai rindu.adalah cinta, rasa yang mencintai luka.
Puisi yang diam-diam ingin ku tulis mencakar wajahku.
Dengan kukunya yang tajam. Dan ku menulisnya sebagai kepedihan.
Hanya dengan mengandalkan kebodohanku, aku bertahan mencintaimu.
Sebab kaulah jarak dari semua perjalanan, maka biarkanlah aku menempuhyan dengan seluruh kata-kata sajakku.

Jiwaku terayun-ayun di antara dahan ketidakpastian.
Sementara usia menjadi serigala haus mangsa menunggu di bawahnya.
Dari detik ke detik, detak ke detak, aku semakin memahami, jika di dalam dada ada engkau.
Serupa anggur, tubuhmu adalah hangat yang ingin kureguk di musim dingin.
Sesekali aku ingin bersembunyi, menjadi yang tak dapat di temukan di mana-mana, kecuali dalam debar dada.
Mungkin dengan tidak peduli apa yang terjadi, aku bisa mencintaimu dengan lebih sunyi.

Kelak pada suatu malam, aku akan mengajakmu mencari mimpiku yang hilang.
Mungkin akan kau temukan kembali dirimu. dalam mimpiku.
Aku akan berenkarnasi ratusan kali lagi jika bukan namamu dan namaku yang bersandingkan nanti.
Entah sudah batang rokok dan bergelas-gelas arak, aku masih kehabisan cara untuk berhenti merindukanmu.
Aku akan mengakarkan tubuhku pada kaki langit, menunggu waktu hingga kau tiba di pangkuanku.
Dan rinduku akan seperti udara, agar senantiasa aku mengingatmu dalam helaian nafasku.
Kau tiupkan sebisik angin di dadaku, bermusim dahulu, "Kemarilah..!!  Tuai rinduku yang menjelma menjadi badai.                                                             .
Kita mungkin cerita picisan yang tertulis di langit.
Tapi cinta tak pernah merasa begitu nyata selain denganmu.
dan ABADILAH RASA INI.

Senin, 01 Agustus 2011

Ramadhan Ya Ramadhan

Beruntung Tuhan ciptakan Ramadhan yang secara tegas dinyatakan sebagai bulan pengampunan dosa-dosa umatnya. Bayangkan kalau tidak.
Sulit membayangkan betapa berat memikul dosa-2 kita seandainya tiada Ramadhan sbg mesin cucinya. Kita akan seperti tubuh yang tidak punya pembuangan.
Tuhan janjikan semua dosa diampuni. Kecuali dosa yang berkait dengan sesama manusia. Tuhan menyilahkan kita selesaikan sendiri. Sangat demokratis
Itu sebabnya menjadi kewajiban sebelum memasuki Ramadhan, kita harus saling memaafkan, saling mengikhlaskan. Lahir & batin.
Saban tahun Ramadhan datang , itu tanda Tuhan tak jemu-jemu mengharapkan kita baik. Saking baiknya, terus seperti dia yang sangat berkepentingan.Tetapi dasarnya kita memang khianat, mungkin waktu bermaaf-maafan tadi, bersamaan kita sudah bikin kesalahan. Mungkin,
Pada dasarnya, kita lah yang tidak beres. Bisa jadi waktu maaf2an dengan kawan & saudara, secara bersamaan kita bikin dosa lagi.
Mungkin juga pada melafalkan niat puasa saat sahur tadi, sudah kita tambah dosa lagi. Padahal bukanya msh belasan jam lagi.
Padahal, selama Ramadhan, setan, jin & dedemit sudah ditangkapi, dimasukkan kerangkeng, tangan & kaki diikat untuk memastikan kita bebas dari godaannya.
Keistimewaan Ramadhan lainnya karena berlimpah bonus & voucher. Salat sunah digandakan pahalanya. Tidur saja pun ibadah dapat pahala. maksudnya tidurnya, tidur normal karena lelah sehabis kerja atau beribadah. Bukan tidur dari habis sahur terus bangun 10 menit sblum Maghrib.
Ramadhan adalah bulan untuk menggelorakan " amal maruf nahi mungkar": menyeru kebaikan, menghadang kemungkaran.
Ramadhan memang bulan saling memaafkan. Memaafkan koruptor boleh saja. Tapi pelanggaran hukumnya bukan bagian yang dianjurkan dalam puasa.
Pada bulan Ramadhan inilah paling dianjurkan untuk bersedekah & berzakat, terutama kepada anak-anak yatim. Pahalanya besar berlipat ganda bonusnya. Tapi ingat jangan dibalik: demi bersedekah mencuri dianggap halal...... dan Semoga amal ibadah kita di bulan suci ini di terima oleh ALLAH S.W.T dan di ampuni dosa-dosa kita.. Amien ya Roballamin.

Jumat, 15 Juli 2011

Pasar Malam


Siapakah bintang pasar malam sejati? Badut sirkus, pemain akrobat, penyanyi orkes dangdut yang bergoyang panas di panggung hiburan?
Buat saya, orang yang selalu menjadi bintang di semua pasar malam adalah tukang obat asongan (TOA). Dialah orang yang dengan penampilan begitu unik mampu membuat orang tertarik mendekat. Tua-muda, besar-kecil, pria-wanita, terpesona oleh orasinya yang nyaris tak pernah putus sepanjang malam.
Saya ingat, waktu kecil dulu dulu, setiap kali ada pasar malam di alun-alun dan kebetulan waktu kecil rumah saya dekat dengan pasar dan lapangan dimana setiap waktu tertentu khususnya pada hari-hari libur selalu ada pertunjukan pasar malam, para tukang obat biasanya memakai setelan baju dan celana hitam, kaus dalam putih, serta entah kenapa selalu berkumis. Saat bekerja, dia ditemani satu atau dua asisten.
Tukang obat memakai loudspeaker TOA dengan volume yang disetel kencang untuk memanggil pengunjung berdatangan mengelilingi dagangannya. Tak mengherankan bila setiap kali tukang obat menggelar lapak, bisa dipastikan di situlah pengunjung berkerumun.
Dibantu oleh teriakan yang lantang, gaya bicara yang persuasif, tukang obat terlihat begitu meyakinkan saat berjualan. Ia bagaikan penyihir dengan mantra-mantra ajaib yang mampu menyembuhkan segala macam penyakit. Ia bak seorang dukun kawakan yang mampu menjelaskan dengan terperinci khasiat minyak oles yang dijualnya, baik untuk masuk angin, flu, pilek, demam, encok, maupun gatal-gatal.
Kita bahkan sering kali melihat selalu ada orang yang bersedia dijadikan sebagai kelinci percobaan oleh para tukang obat. Mereka seolah-olah menjadi sembuh penyakitnya setelah minum atau diolesi minyak dagangan tukang obat. Kelak saya tahu, tukang obat dan penonton itu ternyata komplotan yang bekerja sama mengecoh pengunjung untuk membeli.
Di media sosial, terutama Twitter dan di Facebook, juga ada tukang-tukang obat seperti itu — dalam bentuk yang lain. Ada yang mengaku sebagai wartawan, petugas telik sandi, politikus, pengamat, dan sebagai tukang gendam. Bahkan ada mesin (disebut dengan robot atau bot) yang secara otomatis mampu merespons kata-kata kunci tertentu. Mereka tidak menjual obat atau minyak oles, melainkan percakapan, kabar, atau informasi yang dibungkus rapi — yang boleh jadi mengecoh pengikutnya.
Belakangan ini ada semacam gelombang kedatangan para tukang obat digital di media sosial. Meski tak diketahui persis, jumlahnya terlihat terus bertambah setiap hari. Saya menduga peningkatan ini karena tukang-tukang obat itu sudah tahu bahwa linimasa adalah ruang yang makin ramai. Media sosial menjadi tempat kerumunan baru, sebuah ajang di mana para imigran digital bersosialisasi: bertemu, bercakap-cakap, dan memperoleh informasi.
Bagi para tukang obat digital, media sosial seperti Twitter dan Facebook bagaikan pasar malam yang riuh dan cocok sebagai tempat berjualan. Khalayak diyakini bisa dimanipulasi dengan kata-kata, angka, atau data yang seolah begitu meyakinkan.                                                                                                                  *Dont trust one hundred percent Social Networking*