Diam dan makian, Bahasa kemarahan terbesarmu....
Dari banyak kebahagianmu yang kamu miliki, bisakah aku menjadi satu didalamnya...
Ada saatnya kesedihanku menjadi kesenanganmu waktu kita tidak sejalan...
Kita semua punya perasaan. kadang kita suka lupa atau pura-pura lupa kalau orang lain juga punya perasaan..
Saling memberi harapan...
Kita juga pernah berangkulan, untuk sebuah perpisahan...
Akulah tulang rusukmu yang kau rusak...
Jika kau lupa rasanya perih. Sayat tanganmu dan taburi garam diatasnya..
Tak ada bedanya dengan hati ini...
Aku sadar telah jatuh cinta saat kudapati hatiku telah keluar darah dan tak kupedulikan rasa sakitnya..
Mencintaimu adalah kebebasanku memilih yang terpahit...
Jika mencintaimu adalah dosa, kamu adalah alasan mengapa aku tak memilih surga...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar